Bambu pancing yang menjadi joran disebut, huhate. Dalam istilah pemancingan, gaya ini dinamakan pole and line. Sedangkan “Funai” merupakan sebutan bagi para memancing Cakalang di Maluku Utara.
Ikan teri hidup yang dibawa oleh nelayan sebagai umpan ditempatkan di kolam khusus yang berada di lambung kapal. Untuk satu ember ikan teri, nelayan harus membeli seharga Rp. 100 ribu di wilayah Toniku, Jailolo, Halmahera Barat.
Usai membeli umpan, para nelayan langsung menuju lokasi tempat rompon berada–yakni perangkat sederhana yang terbuat dari tumpukan bambu. Puluhan tali dipenuhi daun kelapa menggelantung di bawah air, untuk menarik ikan kecil bersembunyi dan menggoda cakalang mendekat.
Selain pemancing, ada satu peran penting dan menentukan sukses tidaknya hasil tangkapan. Posisi ini disebut Boboi (penebar umpan). Boboi penting dalam kesatuan kapal pencari cakalang.
Boboi bertugas melihat posisi ikan berenang, juga menentukan arah kapal, lalu menebar umpan hidup agar para pemancing mudah untuk mendapatkan posisi terbaiknya menangkap cakalang.
Ditulis Oleh : Lefo Visual
Pada Tanggal : 09/11/2019