× Humaniora Kesehatan Lingkungan Gaya Hidup Perempuan Agama Seni Budaya Sastra Sosok Wisata Resensi Nawala Intermeso Esai Media
#ESAI

Cerdas Memilih

Pemilih cerdas tidak sembarang memilih, tetapi dapat menganalisa visi, misi dan kineja para calon.
Cerdas Memilih
ilustrasi: pixabay

29/05/2020 · 1 Menit Baca

Sebentar lagi "gong" akan dibunyikan menandakan pesta demokrasi akan segera dilaksanakan pada 9 desember 2020, sebagaimana yang telah diputuskan melalui rapat kerja yang digelar 27 Mei 2020 antara Komisi II DPR RI dengan Kemendagri, KPU RI, BAWASLU RI dan DKPP. Mengingat Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak akan segera dimulai, masyarakat sebagai pemilih harus cerdas dalam menentukan pilihan, sebab pilihan itu membawa dampak untuk kemajuan suatu daerah dalam lima tahun kedepan.

Untuk menjadi pemilih cerdas, masyarakat tentu perlu ketelitian dan cermat dalam menentukan hak pilihnya kepada kandidat calon kepala daerah yang berkompetisi. Jadilah pemilih yang rajin menelusuri informasi rekam jejak calon pilihannya, mulai dari latar belakang, pendidikan, aktivitas sosial dalam lingkungannya, apa saja karyanya, dan kerja yang sudah dilakukan untuk orang banyak. Kemudian, yang penting lagi adalah perhatikan visi misi dan program kerja yang dibuat, apakah sudah relevan dan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat atau belum. Calon yang baik biasanya tahu persis permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan menawarkan sebuah solusi untuk mengatasinya.

Fenomena yang masih sering kita temui dalam perhelatan pesta demokrasi adalah money politic, menjadi pemilih yang cerdas tidak akan pernah tergoda untuk menerima tawaran pemberian sejumlah uang. Money politic adalah bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi dan pelecehan terhadap masyarakat sebagai pemilih. Perlu diketahui juga bahwa money politic yang dimaksud bukan saja berupa uang tetapi juga berupa materi lainnya/barang, seperti yang telah diatur dalam Pasal 187a ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.

Selanjutnya, masyarakat sebagai pemilih cerdas juga harus pandai menyaring informasi yang beredar, agar jangan sampai termakan pada informasi sesat atau hoaks. Sebab informasi sesat akan membawa dampak perpecahan dalam kehidupan sosial bermasyarakat  dan juga telah melukai tubuh demokrasi.

Proses demokrasi itu akan berjalan dengan baik, tidak terlepas dari pemilih yang cerdas. Pemilih yang cerdas menumbuhkan demokrasi yang matang. Pesta demokrasi bisa berjalan dengan baik jika masyarakat sudah menyadari bahwa demokrasi itu tidak bisa dibeli dengan uang atau berupa barang lainya. Pemilih yang cerdas tahu bahwa demokrasi itu adalah sebuah gaya hidup, pemilih cerdas tidak sembarang memilih, tetapi dapat menganalisa visi dan misi dan kineja para calon. Pemahaman demokrasi mengajarkan kita untuk menggunakan hak pilih, demi perbaikan tatanan demokrasi.

Dengan menjadi pemilih cerdas, dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas. Bagaimana masyarakat memilih dengan cerdas sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas? Memilih dengan cerdas, berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani. Memilih dengan akal sehat, berarti kita memilih dengan menggunakan penilaian yang objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor uang, hubungan kekerabatan, suku, daerah, agama, dll. Memilih dengan hati nurani, berarti kita harus melihat dengan hati nurani kita, siapa sebenarnya calon yang akan kita pilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya, dan keterampilan profesional yang dimilikinya.

Dengan demikian, cerdas dalam memilih menjadi aspek penting yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara. Masyarakat sebagai pionir demokrasi diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran politik sebagai pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Indonesia ke depannya ditentukan oleh pilihan politik pemilih yang objektif dan mengedepankan rasionalitas.

Pilihlah kandidat yang terbaik yang dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat dan berani berbicara dalam kebenaran. Pemilih yang cerdas menghasilkan pemimpin yang jujur, cerdas, adil, dan mampu menjaga amanah. Semakin tinggi kualitas Pemilu, semakin baik pula kualitas para pemimpin.


Share Tulisan Revelyno M. Hitiyahubessy


Tulisan Lainnya

Benny

#ESAI - 10/08/2021 · 15 Menit Baca

Delusi

#ESAI - 03/08/2021 · 15 Menit Baca

Saturasi

#ESAI - 26/07/2021 · 15 Menit Baca