
Kita dianggap apa?
Jika berani menulis
Keadaan negeri
Yang membusuk dalam sejarah
Keadaan negeri
Yang mengalami kemunduran
Yang tak memiliki wajah
Dan telinga masa depan
Keadaan negeri
Yang tak pernah membusungkan dada
Hanya mau menggoyangkan perutnya
Lalu mengapung bersama pundi-pundi kekayaan
Keadaan negeri
Yang menggiring orang-orang penuh impian
Kedalam penjara air mata
Keadaan negeri
Yang mengirim banyak laki-lakinya
Ke tambang kematian
Keadaan negeri
Yang membuat banyak perempuan menjanda
Keadaan negeri
Yang kehilangan tari-tarian
Juga pantun
Dan nyanyian
Keadaan negeri
Yang kehilangan puisi
Dan pamali
Kita dianggap apa
Jika berani menulis
Hal yang demikian?
(Soa) Sabtu, 29 Agustus 2020

Molluccas
Oleh : FirmanSyah Usman
Kita memiliki sejarah kelam sepanjang abad
Dijarah, dibunuh secara biadab
Tak pernah ada masa yang indah dalam sedetik
Hanya ada barisan yang berkabung bagai itik
Kita masih hidup dalam sejarah itu kini
Hutan diganti duri tumbuh dalam perut
Tubuh hidup pikiran mati
Hanya menunggu maut menyaut
Yogyakarta
Minggu, 18 Januari 2015

Alune-berperanglah
Oleh : FirmanSyah Usman
Kita Alune sang pemimpin
Terlahir sebagai pemimpin memang
Memiliki nyanyian hingga pantun
Juga menabuh dan berperang
Dewa dan dewi tak bisa diharap
Mereka hanya kabut tipis
Kitalah dewa dan dewi yang tak bisa lenyap
Maka berperanglah untuk hari yang manis
Yogyakarta
Minggu, 18 Januari 2015

Gandasuli dan kenanga
Oleh : FirmanSyah Usman
Gandasuli dan kenanga yang harum
Hanya jadi hiasan istana
ketika bunga-bunga cengkeh mekar
Datanglah tuan-tuan berparfum berwajah mesum
Yogyakarta
Minggu, 18 Januari 2015