
:untuk Profesor Bani
ke kota-kota
yang menundukkan gedung dan jalan
ia bertemu orang
angin
dan musim
berjumpa kupu-kupu yang
mencumbu bunga-bunga
ke masa lalu
ia bersua batu-batu
yang mendiam segala ada dalam kenangan
ia berkelana
ke kampung
dan gunung
sampai lelaki kembara itu
bertemu pulang di lain waktu
Ibrahim Gibra
23 Mei 2021

tentang rahasia palung-palung
:untuk Andi Sumar Karman
di atas sehelai daun
yang dibawa angin laut
ia bermimpi tentang
arus
ombak
dan kelepak sayap camar
sampai-sampai daun itu
menjadi kapal tubuhnya
lalu ia bercerita tentang
sauh yang mendiam
tapi kapankah palung-palung
akan berkirim rahasia terdalam
tentang seorang perempuan
yang pecah rindunya
tapi kapankah palung-palung
akan berkabar tentang
kaki-kaki kecil yang lucu
yang mungkin telah pergi ke kaki langit
sebelum kapal tubuhnya
merebah di pelabuhan ini
Ibrahim Gibra
27 Mei 2021

jangan simpan kata-katamu
:untuk Doktor Rita Inderawati
jangan simpan kata-katamu
sebab kamus macam mana
yang tak berlema
jangan simpan kata-katamu
sebab aksara macam apa
yang ingin meyatim makna
mari
marilah
bergerailah kata-kata
sampai puisi bahagia
Ibrahim Gibra
27 Mei 2021

tentang buku batik
:untuk Profesor Bani dan Profesor Novi
di sini
garis-garis melenting
bunga dan daun berkelindan
dalam adab berbaju
ada kupu-kupu menerbangkan angin
sampai ke segala penjuru
di sini
sampai ke tepi buku
bertemu gunung dan pantai
beradu awan dan mimpi
semua dilukis dengan rindu
semua ditulis dengan cinta
Ibrahim Gibra
23 Mei 2021

kepada siapa sauh dilabuhkan
:untuk Andi Sumar Karman
hanya arus yang menyimpan
segala rahasia laut
tapi kepada siapa
sauh ini dilabuhkan
cuma rindu perempuan
dan mimpi anak kecil
yang bisa merapal kapan jangkar menderu
Ibrahim Gibra
27 Mei 2021

Ibrahim Gibra, nama pena dari Gufran A. Ibrahim, punya kegemaran menulis artikel ihwal bahasa, masalah sosial budaya, demokrasi, pendidikan, dan literasi di Kompas dan di sejumlah koran lainnya. Ia juga menulis sajak dan cerpen yang diterbitkan dalam bentuk buku maupun diterbitkan di koran cetak dan daring. Gufran A. Ibrahim adalah Guru Besar Antropolinguistik pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Khairun. Ibrahim Gibra telah menerbitkan antologi sajak pertamanya, Karang Menghimpun Bayi Kerapu (Penerbit Jual Buku Sastra, 2019). Kini Ibrahim Gibra telah merampungkan antologi sajak kedua, Musim yang Melupa Waktu (sedang dalam proses penerbitan) dan antologi ketiga, Pucuk pun Beriba pada Ranting (sedang dalam penyuntingan). Ia juga telah merampungkan buku kumpulan artikelnya yang pernah dimuat di Kompas dan koran lainnya, Bertutur di Ujung Jempol: Esai Bahasa, Agama, Pendidikan, dan Demokrasi (kini sedang dalam proses penerbitan). Ibrahim Gibra dapat dihubungi via ibrahim.kakalu@gmail.com